Mungkin masih banyak orang yang asing dengan sosok dewa satu ini, tapi ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus yang berperan penting dalam kisah Yunani Kuno ini. Ia dikenal dengan sebutan Bakkhus, lalu segala hal yang ia timbulkan karena kegilaannya dinamai Bakkheia.
Dionisus memiliki misi untuk menyembunyikan sebuah alat musik bernama Aulos, ia juga memiliki tugas untuk mengakhiri masa khawatir. Dewa ini juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan mereka yang masih hidup dan juga yang sudah mati.
Berikut ini kami akan menceritakan tentang Dionisos, si putra Zeus dan Semele.
Dionisos
Sebenarnya kurang ada yang benar-benar memahami apa arti dari nama Dionisos, tapi ada yang mengatakan, mungkin Nisos bukan berasal dari bahasa Yunani, namun Dio- diperkirakan dihubungkan dengan ayah sang Dewa Yunani ini, Yaitu Zeus (Dios). Kemungkinan lain dari penamaan Dionisos ini adalah dari kata Dio- dan Nissein yang berati menusuk dan menembus, di mana ini merupakan cara Dewa ini lahir.
Dionisos lahir dari seorang manusia bernama Semele, ia adalah putri dari raja Kadmos dari Thebes, dan ayahnya adalah Zeus, Raja dari para dewa. Hera tahu mengenai perselingkuhan sang suami ini saat Semele tengah mengandung Dionisos, hal ini tentunya membuat Hera cemburu.
Dengan wujud wanita tua, Hera menyamar dan mendekati Semele. Hera berusaha untuk menjadi teman Semele, karena sudah merasa dekat Semele pun memberi tahu kepada Hera kalau anak yang tengah dikandungnya itu merupakan anak dari Zeus.
Hera pura-pura tidak percaya kepada Semele, ia pun membuat Semele ragu dengan hal yang diucapkannya. Karena itu, Hera menyuruh Semele untuk meminta Zeus menunjukkan dirinya dengan wujud dewa sebagai bukti dari kedewaannya.
Semele yang termakan omongan Hera pun meminta Zeus untuk melakukannya. Awalnya Zeus menolak dan meminta Semele untuk tidak meminta hal tersebut. Tetapi karena terus memaksa, akhirnya Zeus menunjukkan dirinya dalam wujud dibalut petir.
Orang yang melihat dewa dengan wujud tersebut akan mati, dan itulah yang terjadi pada Semele setelah ia melihat wujud asli Zeus. Zeus pun mengambil Anis yang ada di Semele dan memasukkannya ke kepalanya. Beberapa bulan kemudian Dionisos pun akhirnya lahir.
Dewa ini sering disebut dengan julukan Akratofos, ini menunjukkan dirinya merupakan pemberi minuman anggur. Ia juga mendapatkan beberapa julukan lain, seperti Adonios, Aigobolos, Aesimnetes, Bromios, Dendrites, dan beberapa julukan lainnya.
Ia memiliki beberapa atribut yang berhubungan dengannya, yaitu banteng, ular, tanaman vitis, tanaman ivy, tanaman ara, dan juga minuman anggur. Ia juga sering digambarkan dengan wujud yang tengah menunggangi macan tutul, sedang menggunakan kulit macan, sedang naik kereta perang, atau juga sedang memegang thirsos.
Salah satu hal yang sering disebutkan dari kisah-kisah Dionisos adalah ketika ia membantu Hera yang dijebak oleh Hefaistos. Kala itu Hera dijebak oleh anaknya yang ia buang, yaitu Hefaistos. Dionisos pun dengan kemampuannya, ia membuat Hefaistos mabuk dan membawa sosok itu kembali.
Hal lain yang turut mengisahkan tentang Dionisos adalah saat Ariadne ditinggalkan oleh Theseus saat ia sedang tertidur. Ariadne pun diambil oleh Dionisos dan dinikahi olehnya. Hasil dari pernikahan itu adalah Oenopion, namun anaknya ini berakhir dengan melakukan bunuh diri. Ada juga yang menyebutkan bahwa Oenopion dibunuh oleh Perseus.
Itulah sedikit cerita mengenai salah satu dewa Yunani, Dionisos. Nantikan kisah-kisah Dewa lainnya yang tidak kalah menarik.